Usaha Waralaba Pilihan Bisnis Terbaik Di Tahun 2017

Waralaba dikenalkan pertama kalinya pada th. 1850-an oleh Isaac Singer, pembuat mesin jahit Singer, saat menginginkan tingkatkan distribusi penjualan mesin jahitnya. Meskipun usahanya itu tidak berhasil, tetapi dialah yang pertama kalinya mengenalkan format usaha waralaba ini di AS. Lalu, langkahnya ini dibarengi oleh pewaralaba beda yang lebih berhasil, John S Pemberton, pendiri Coca Cola. 6 Tetapi, menurut sumber beda, yang ikuti Singer lalu tidaklah Coca Cola, tetapi satu industri otomotif AS, General Motors Industry pada th. 1898.

Usaha Waralaba Pilihan Bisnis Terbaik Di Tahun 2017

Contoh beda di AS adalah satu system telegraf, yang sudah dioperasikan oleh beragam perusahaan jalan kereta api, namun dikendalikan oleh Western Union dan kesepakatan eksklusif antar pabrikan mobil dengan penjual.

Waralaba sekarang ini lebih didominasi oleh waralaba tempat tinggal makan siap saji. Kecenderungan ini diawali pada th. 1919 saat A&W Root Beer buka restoran cepat sajinya. Pada th. 1935, Howard Deering Johnson bekerja bersama dengan Reginald Sprague untuk memonopoli usaha restoran moderen. Ide mereka yaitu membiarkan relasi mereka untuk mandiri memakai nama yang sama, makanan, persediaan, logo serta bahkan juga membuat desain jadi pertukaran dengan satu pembayaran.

Dalam perubahannya, system usaha ini alami beragam penyempurnaan terlebih pada th. l950-an yang lalu di kenal jadi waralaba jadi format usaha (business format) atau seringkali juga dikatakan sebagai waralaba generasi ke-2. Perubahan system waralaba yang sekian cepat terlebih di negara aslinya, AS, mengakibatkan waralaba disukai jadi satu system usaha di beberapa sektor bisnis, menjangkau 35 % dari keseluruhnya usaha ritel yang berada di AS. Sedang di Inggris, mengembangnya waralaba dirintis oleh J. Lyons lewat usahanya Wimpy and Golden Egg, pada th. 60-an.

READ  Mengenal Pipa PPR Wafin Tigris Green dan PPR ERA Beserta Keunggulannya

Usaha waralaba tidak mengetahui diskriminasi. Pemberi waralaba dalam menyeleksi calon partner usahanya berdasar pada keuntungan dengan, tidak berdasar pada SARA.